Kamis, 01 Februari 2018
Rabu, 31 Januari 2018
Resep Masak dan Cara Membuat Balado Ikan Lele Goreng yang Enak, Sedap dan Juga Lezat
Resep Masak dan Cara Membuat Balado Ikan Lele Goreng yang Enak, Sedap dan Juga Lezat
Hidangan balado ikan lele goreng adalah sajian yang lezat.Selain itu, hidangan ini juga terbilang cukup mudah untuk dibuat dirumah. Lantas seperti apa sih resep membuat ikan lele goreng bumbu balado yang enak. Yuk, kita simak resep mudah membaut balado ikan lele goreng yang enak berikut ini.
Nama Resep
Resep Masak dan Cara Membuat Balado Ikan Lele Goreng yang Enak, Sedap dan Juga Lezat
Waktu Memasak
Persiapan:Memasak:
Total:
Jumlah Porsi
4 PorsiBahan-Bahan yang Diperlukan Untuk Membuat Balado Ikan Lele yang Enak, Sedap dan Juga Lezat
Bahan Utama Ikan Lele:
- 500 gram Lele dumbo
- 2 buah Jeruk nipis, ambil airnya
- Secukupnya garam dapur
- 2 siung bawang putih, haluskan
- Secukupnya merica bubuk
Bahan dan Bumbu Ikan Lele:
- 1 batang serai, digeprek
- 2 lembar Daun salam
- 200 ml Air
- 2 sendok makan Air asam jawa
- 1/4 sendok teh Penyedap
- 1 buah Tomat, dipotong-potong
- 1/2 ruas jari lengkuas, diiris-iris
- 500 ml Minyak goreng (untuk menggoreng dan menumis)
Bumbu Balado yang Dihaluskan:
- 1 sendok teh Ketumbar
- 6 buah Cabai merah besar
- 8 buah Cabai rawit merah
- 3 siung Bawang putih
- 3 buah Cabai merah
- 5 butir Bawang merah
- 1 sendok teh Garam
- 1 sendok makan Gula pasir
Cara Membuat Balado Ikan Lele Goreng yang Enak, Sedap dan Juga Lezat
Tips Bagaimana Membersihkan Ikan Lele Sebelum Dibumbui:
- Untuk cara yang pertama, bisa dilakukan dengan membersihkan ikan lele. Caranya, bawa ikan lele ke tempat cucian. Lalu bersihkan bagian lendir ikan terlebih dahulu. Hal ini tentunya difungsikan agar ikan lele tidak licin sewaktu dicuci. Sementara itu, untuk membersihkan bagian lendir ini anda bisa menaburkan garam pada tubuh ikan, lalu gosok-gosokan garam tersebut pada tubuh ikan lele hingga kesat. Nah, apabila ikan sudah kesat, silahkan basuh kembali ikan dengan air bersih untuk menghilangkan kelebihan garam yang menempel pada tubuh ikan.
- Kemudian, bersihkan pula bagian jeroan ikan yang ada dibagian perut ikan. Untuk dapat membersihkan bagian ini, silahkan belah bagian perut ikan dengan menggunakan tangan dan bersihkan jeroan ikan hingga bersih secara merata. Setlah itu, cuci kembali bagian perut ikan untuk menghilangkan kotoran yang masih tersisa dibagian dalamya.
- Bagian terakhir pada ikan yang harus dibersihkan adalah bagian insang yang ada dikepala ikan. Untuk dapat membersihkan bagian ini, silahkan buka bagian kepala ikan dengan menggunakan pisau dan bersihkan lapisan insang hingga bersih secara merata.
- Kemudian, potong pula bagian kumis lele atau patil lele pada bagian mulut ikan lele dengan menggunakan pisau hingga bersih secara merata.
- Potong ikan menjadi beberapa bagian yang anda inginkan agar ikan tidak terlalu besar. Lalu lumuri ikan bumbu jeruk nipis, garam, bawang putih dan juga merica dan diamkan sementara selama 15 menit.
Cara Membuat Balado Ikan Lele:
- Siapkan wajan dan goreng ikan lele pada minyak panas yang sudah disiapkan pada wajan. Goreng ikan hingga kering dan matang, Setelah itu, angkat ikan dan sisihkan sementara.
- Siapkan kembali wajan dan tuangkan sedikit minyak, lalu tumis bumbu halus bersama dengan tomat dan aduk-aduk hingga merata sampai bumbu harum.
- Masukkan lengkuas juga bersama dengan serai, daun salam dan ikan lele yang sudah digoreng aduk-aduk merata dan masak hingga umbu meresap kedalamya.
- Tuangkan air kedalamnya bersama dnegan kaldu bubuk dan aduk-aduk kembali sampai meresap serta mengental.
Kualitas Air Untuk Budidaya Ikan Koi
Kualitas Air Untuk Budidaya Ikan Koi
Kualitas air Untuk Budidaya ikan koi.Kualitas Air pada kolam koi memiliki peranan yang sangat penting untuk kesehatan dan keindahan koi. Karena itu sangat penting menjaga agar kolam koi tetap bersih dan jernih. Selain itu air yang jernih membantu anda menikmati ikan-ikan yang berenang di kolam. Meski demikian air yang jernih dan bening belum tentu sehat bagi ikan koi karena bisa jadi mengandung zat-zat tertentu yang berbahaya bagi ikan koi. Namun membantu air kolam koi jernih akan membantu anda menikmati ikan koi.Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan agar membantu air pada kolam koi menjadi jernih.
- Pilihlah ukuran filter yang tepat dan sesuai dengan ukuran kolam (10-30% volume kolam).
- Melindungi kolam dengan memberi peneduh sehingga sinar matahari tidak terlalu banyak masuk. Sinar matahari akan mendorong pertumbuhan algae yang membantu kolam menjadi hijau.
- Kontor pertumbuhan Algae dengan memberikan penjernihan air, vegie filter atau cara lain.
- Tambahkan lampu UV pada sistem filter.
- Lakukan pengujian secara periodik tingkat PH air, kandungan Amonia. Pastikan semua dalam kondisi seimbang.
- Kurangi populasi ikan koi jika berlebihan jumlahnya. Seiring dengan pertumbuhan ikan koi, volume kolam semakin padat dengan ikan-ikan koi.
- Periksa pipa-pipa pada filter, botom drain dan sistem filter dari sumbatan dan kotoran.
2. Kolam Lumpur Bagi Ikan Koi
Memelihara ikan koi agar maksimal pertumbuhan dan perkembangannya adalah dengan mengupayakan lingkungan hidup yang ideal. Kondisi terbaik bagi kehidupan ikan koi adalah sesuai dengan habitat alami bagi ikan koi. Karena keterbatasan media, para pecinta ikan koi banyak memeliharanya pada kolam semen atau media lainnya. Banyak upaya dilakukan agar kolam semen dibuat menyerupai kolam lumpur sehingga menjadi lingkungan hidup yang baik bagi ikan koi.
Kolam lumpur (mud pond) diyakini merupakan tempat yang ideal bagi kehidupan ikan koi. Pengaruh koi yang dipelihara pada kolam koi sangat berpengaruh terhadap kualitas warna ikan koi, dan vitalitas koi.
Perbandingan Kolam lumpur alami dan Kolam buatan
Di belahan bumi Utara banyak peternak ikan koi membawa indukan ikan koi ke dalam lingkungan kolam koi buatan di akhir Januari/awal Februari. Setelah menghabiskan 6 bulan sebelumnya di kolam lumpur alami berada dalam kondisi prima dan penuh vitalitas.
Selama beberapa bulan berikutnya koi dipelihara dalam kolam buatan dengan filter kolam koi, aerasi yang penuh, pemanasan buatan dan dibombardir dengan cahaya sehingga mempercepat peatangan telur di koi betina.
Selama waktu ini koi menjadi sedikit lebih buruk penampilannya (terbentur, memar) seperti warna dan pigmentasi rampak memudar, meskipun mereka sedang dipelihara di lingkungan “terbaik” pada kolam buatan.
Pada pertengahan Mei melihat koi betina dikeluarkan telurnya dan ditempatkan kembali di kolam lumpur alami hingga Februari mendatang.
Koi sering ditempatkan di kolam lumpur, oleh peeternak koi, sebelum acara lomba untuk meningkatkan kondisi dan vitalitas koi mereka.
Kondisi Biologi AIr Kolam Koi
Semua ikan memproduksi amonia dalam bentuk cair dan padat baik sebagai produk makan. Koi sangat serakah dan koi mampu makan tiga kali sebanyak mas berukuran sama. Akibatnya filtrasi biologis di kolam buatan sangat penting, karena konsentrasi yang lebih tinggi. Ini adalah pekerjaan filter kolam biologis untuk mengkonversi amonia menjadi nitrat yang berpotensi mematikan yang relatif tidak berbahaya agar tidak meracuni ikan koi.
Agar kondisi biologis air menjadi seimbang penting memberikan Filter Biologi dengan ukuran yang benar untuk ukuran kolam. Para ahli merekomendasikan bahwa air kolam Anda harus mengalami sirkulasi sekali setiap dua jam. Untuk kolam baru biasanya koi baru dimasukkan scara bertahap selama beberapa bulan. Hal ini dilakukan agar bakteri oksidasi amonia tumbuh pada filter biologi kolam koi. Biomedia memiliki kesempatan untuk berkembang jumlahnya sehingga memungkinkan konversi optimum amonia menjadi nitrat selama tahap dari siklus nitrogen.
Koloni-koloni ini hanya akan tumbuh jika ada cukup amonia, air dan oksigen hadir. Ini bisa menjadi tindakan penyeimbangan yang sulit dengan kolam baru. Anda tidak ingin terlalu banyak amonia tapi di sisi lain bakteri membutuhkannya, untuk tumbuh dan makmur dan untuk membuat filter biologi Anda lebih efisien. Pengujian rutin air sangat penting untuk mengidentifikasi apakah kandungan amonia terlalu tinggi atau tidak.
Di kolam lumpur sumber dasar dari rantai makanan ganggang mikroskopis memakan produk akhir dari siklus nitrogen, yaitu nitrat. Namun kita tidak ingin pertumbuhan alga (air hijau) atau blanketweed terbentuk di kolam koi. Karena air hijau tidak hanya merusak pemandangan, tetapi menyebar di luar kendali dengan cepat, mengakibatkan minimnya oksigen di malam hari.
Ini penting untuk memantau tingkat nitrat dan mencoba untuk mempertahankan mereka di bawah 50 ppm. Anda mungkin perlu untuk memperkenalkan beberapa bentuk kehidupan tanaman atau bagian mengganti air secara teratur sehingga untuk mencairkan tingkat nitrat.
Proses Pembenihan Udang Galah
Ciri-ciri Biologis
Sebagaimana jenis hewan lain yang termasuk dalam famili Palamonidae, udang galah mempunyai badan yang terdiri atas bagian kepala dan dada (cephalotorax), badan (abdomen), dan ekor (uropoda).
Kulit keras membungkus area cephalotorax dengan rostrum atau tonjolan
karapas bergerigi yang terletak di area kepala. Rostrum pada bagian atas
berjumlah 11-13 buah dan bagian bawah berjumlah 8-14 buah.
Udang jantan mempunyai kaki jalan yang
tumbuh dengan ukuran yang cukup besar dan panjang. Panjang pasangan kaki
tersebut bisa mencapai 1,5 kali panjang badan udang galah itu sendiri.
Pasangan kaki jalan ini bisa digunakan sebagai pembanding antara udang
galah betina dan jantan karena ukuran kaki jalan udang galah betina
relatif lebih pendek dan kecil.
Seleksi Induk Udang Galah
Untuk mendapatkan hasil benih udang
galah dengan kualitas tinggi, pemijahan harus dilakukan dengan induk
yang berkualitas pula. Induk udang galah sebaiknya dipilih dengan
beberapa persyaratan. Induk dipilih dengan umur antara 8-20 bulan. Induk
betina dipilih dengan ukuran minimal 40 gram sementara induk jantan
dipilih dengan ukuran minimal 50 gram.
Induk pembenihan udah galah harus
dipilih dari udang galah yang sudah matang telur paling tidak dua kali
dengan jumlah telur yang dihasilkan cukup banyak. Udang galah yang cocok
dijadikan indukan adalah udang galah dengan badan yang bersih dan bebas
dari berbagai kotoran termasuk parasit. Indukan juga sebaiknya dipilih
dari udang dengan tipe pertumbuhan yang cepat.
Perawatan Indukan
Induk jantan dan betina dalam
proses perawatan induk harus dipelihara di tempat terpisah.
Tempat pemeliharaan udang galah indukan berupa bak atau kolam
perawatan yang terbuat dari beton dengan kedalaman 80-100 cm. Kepadatan
udang galah dalam setiap meter perseginya hanya empat ekor. Pada tahap
ini, pemberian pakan berupa pelet dilakukan sebanyak 5% dari berat udang
galah. Pelet yang dipilih mengandung 30% protein.
Pemijahan
Udang galah secara alami siap
memijah sepanjang tahun dan biasanya terjadi pada malam hari. Udang
galah yang siap pijah terlihat dari warna merah oranye gonad yang
menyebar ke seluruh bagian hingga bagian cephalotorax. Pemijahan
biasanya diawali dengan pergantian kulit pada udang galah betina.
Proses perkawinan induk baru dimulai saat udang galah betina sudah
kembali ke keadaan semula.
Proses pemijahan dilakukan dalam kolam
pemijahan dari tanah, bak beton, serat kaca, maupun akuarium dengan
kepadatan empat ekor setiap meter perseginya dengan komposisi jantan dan
betina 1:3. Proses pemijahan biasanya terjadi selama 21 tahun dan
selama proses ini, pelet yang mengandung 30% protein diberikan empat
kali sehari berat sejumlah 5% dari berat udang galah.
Penetasan
Proses penyortiran induk dilakuan dengan
memilih induk yang memiliki telur berwarna abu-abu dan kemudian diberi
perlakuan dengan merendam induk tersebut ke dalam larutan Methylene Blue
dengan ukuran 1,5 mg per liter selama 25 menit. Dalam
proses penetasan telur udang galah, kolam penetasan dan pemeliharaan
diisi dengan air payau dengan salinitas 3-5 ppt. Untuk setiap bak dengan
ukuran 1 x 1 x 0,5 meter persegi, 25 ekor induk dimasukkan. Agar
kulitas air terjaga, makanan yang diberikan berupa potongan kecil
kentang, ubi, atau singkong. Telur akan menetas setelah 6-12 jam dengan
suhu yang dijaga pada 28-30°C.
Perawatan Larva
Larva udang galah dipelihara dalam bak
bulat. Ukuran pakan harus disesuaikan dengan ukuran mulut larva. Pada
hari ketiga setelah menetas, Nauplii artemia diberikan sebagai
pakan setiap tiga jam. Pada fase ini, salinitas air dijaga pada level
10-12 ppt dan 25-50% air diganti setiap harinya. Sebelumnya, media ini
harus dibersihkan dengan disiphon.
Larva tersebut akan berkembang menjadi
juvenil atau juwana. Pada fase ini, salinitas air diturunkan hingga 0
ppt secara bertahap. Setelah menjadi juwana, udang galah bisa
dipindahkan dari kakaban ke kolam pembesaran
Cara Membuat Pakan Lele
Lele
merupakan salah satu jenis ikan yang cukup tinggi peminatnya. Ikan
lele dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan dan dikenal akan
rasanya yang gurih serta dagingnya yang lembut. Tak heran semakin banyak
orang yang memutuskan untuk memulai budidaya lele sendiri. Budidaya
lele dapat menjadi lahan bisnis yang cukup menjanjikan mengingat
tingginya permintaan akan ikan lele di pasaran.
Ada banyak hal yang harus diperhatikan
dalam budidaya ikan lele. Memilih bibit lele yang bagus serta membuat
kolam lele dengan ukuran yang ideal merupakan beberapa hal yang harus
diketahui oleh peternak lele. Selain bibit dan kolam, anda juga harus
memperhatikan pemberian pakan untuk menjaga kualitas lele yang anda
budidayakan. Saat ini anda dapat menemukan berbagai jenis pakan yang
bisa diberikan pada ternak lele. Beberapa jenis pakan bahkan bisa dibuat
sendiri dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan.
Bahan-Bahan Yang Biasa Digunakan Sebagai Pakan Lele
Ada berbagai jenis bahan yang bisa digunakan untuk membuat pakan lele.
Pada umumnya, pelet adalah jenis pakan lele yang biasa digunakan para
peternak lele. Namun sayangnya saat ini harga pelet semakin mahal. Para
peternak lele mulai mencoba mencari bahan pakan alternatif lain yang
harganya jauh lebih terjangkau. Adapun bahan-bahan yang lebih murah dan
bisa digunakan sebagai bahan pakan untuk ternak lele antara lain adalah
batang pisang, jerami padi, tepung kedelai, tepung jagung, dedak,
lamtoro, daun papaya, dan bekicot.
Bahan Organik Sebagai Alternatif Pakan Lele
Penggunaan bahan-bahan organik sebagai
bahan pembuat pakan lele semakin populer saat ini dikarenakan
bahan organik lebih mudah didapatkan dan relatif murah. Secara garis
besar, bahan organik dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu bahan
nabati dan bahan hewani. Bahan nabati adalah bahan-bahan yang didapatkan
dari tumbuhan seperti bekatul dan daun papaya, sementara bahan hewani
adalah bahan-bahan yang didapat dari hewan seperti cacing atau bekicot.
Penggunaan bahan organik sebagai bahan pakan lele dianggap lebih murah
dibandingkan menggunakan pelet.
Teknik Pembuatan Pakan Menggunakan Batang Pisang
Salah satu bahan organik yang cukup
sering digunakan sebagai bahan pembuat pakan lele adalah batang pisang.
Batang pisang sering dipilih oleh peternak yang ingin membuat pakan lele
sendiri dikarenakan batang pisang sangat mudah didapat dancukup
terjangkau secara ekonomis. Selain batang pisang sebanyak 2 Kg,
bahan-bahan lain yang dibutuhkan adalah 10 Kg kotoran hewan, jerami padi
secukupnya, 5 Kg dedak, eceng gondok secukupnya, 1 Kg gula putih, dan
0,5 liter prebiotik ikan.
Cara membuat pakan lele
dengan bahan-bahan ini cukup sederhana. Pertama-tama, batang pisang dan
jerami padi dicacah hingga halus. Lalu campurkan batang pisang, jerami
padi, eceng gondok, kotoran hewan, dan dedak dalam satu wadah. Pastikan
kesemua bahan tercampur dengan rata lalu letakkan dalam wadah ember.
Cairkan gula dan campurkan dengan prebiotik. Siramkan campuran gula dan
prebiotik ke dalam campuran batang pisang lalu aduk lagi hingga
benar-benar rata.
Tahap selanjutnya dalam cara
pembuatan pakan lele dengan bahan batang pisang adalah dengan menutup
wadah adonan secara rapat. Buatkan juga lubang kecil sebagai saluran
udara. Biarkan adonan tersebut berada dalam wadah selama kurang lebih
satu minggu. Setelah satu minggu, pindahkan adonan ke dalam kolam kecil
agar terjadi pematangan. Jangan lupa untuk menambahkan air dan prebiotik
ikan secukupnya. Adonan dibiarkan lagi selama 3 minggu.
Setelah 3 minggu maka akan ditemukan
banyak hewan kecil yang hidup pada adonan. Hal ini menandakan bahwa
adonan makanan sudah siap dan sudah bisa diberikan sebagai pakan pada
ternak lele anda. Cara pemberian pakan adalah dengan mengambil adonan
cair sebanyak 5 sampai 10 liter dan memberikannya pada ternak lele. Anda
dapat memberikan pakan jenis ini setiap tiga hari sekali.
6 Tahap Pembuatan Kolam Ikan Gurame
Karena kolam merupakan sarana paling penting dalam budidaya gurame,
pembuatannya harus dilakukan dengan terencana. Pembuatan kolam dapat
dimulai dari membuat pematang, saluran pemasukan air dan pembuangan air,
pintu pemasukan air, kamalir, kobakan, dan pintu pembuangan air.
Jika tahapan ini tidak dilakukan secara
berurutan, dapat dipastikan tahap selanjutnya akan mengalami kesulitan.
Misalnya pintu pembuangan air dibuat terlebih dahulu daripada kemalir
dan kobakan, agar nantinya posisi pintu pembuangan air dapat lebih
tinggi dibandingkan dengan kamalir dan kobakan, sehingga waktu
pengeringan kolam, air tidak sepenuhnya keluar.
Para pemula budidaya ikan gurame banyak juga yang menanyakan berapa ukuran kolam gurame 1000 ekor. Tapi baiknya lanjutkan dulu membaca artikel berikut untuk memahami dasar pembuatan kolam gurame.Berikut ini langkah-langkah dalam membuat kolam untuk budi daya gurame.
- Gali lokasi yang akan dibuat kolam.
- Buat pematang dengan tinggi 1 m dan lebar 0,5 m untuk bagian atas, dan 1 m untuk bagian bawahnya.
- Pasang pipa atau bambu besar untuk mengatur masuk dan keluarnya air. Atur tinggi rendahnya pipa agar air mudah mengalir.
- Cangkul tanah di dasar kolam induk agar gembur. Setelah itu, tanah diratakan lagi. Tanah akan menjadi lembut setelah diberi air. Begitu juga dengan lubang-lubang tanah yang akan tertutup dengan sendirinya, sehingga air tidak dapat merembes dari pori-pori tanah tersebut. Sebaiknya dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air.
- Buat saluran di tengah-tengah degnan bentuk memanjang, mulai dari pintu masuk air sampai ke pintu keluarnya. Ukuran lebarnya 0,5 m dan dalamnya 15 cm. Saluran ini berfungsi sebagai tempat berkumpulnya gurami saat dipanen.
- Pupuk kolam dengan dua karung pupuk kandang yang disebarkan merata, lalu masukkan air setinggi 0,75-1 m. Biarkan selama satu minggu agar pupuk hancur dan meresap ke dalam tanah. Pupuk kandang juga berfungsi mencegah kebocoran kolam karena pupuk ini akan berubah menjadi lumut.
Langganan:
Postingan (Atom)