Kesuksesan proses pembesaran ikan gurame sangat menentukan keuntungan yang akan didapatkan oleh petani budidaya ikan gurame. Hal ini karena harga jual ikan gurame ditentukan berdasarkan ukuran besar dan berat ikan.
Daftar Isi
Pembesaran Ikan Gurame di Kolam TanahPembesaran Ikan Gurame dalam Bak Semen
Pembesaran Ikan Gurame di Jaring Apung
Kegiatan pembesaran merupakan lanjutan dari pendederan.
Benih dari pendederan akan dibesarkan hingga mencapai ukuran konsumsi
dengan bobot rata-rata 500 g/ekor. Namun, ada juga konsumen tertentu
yang menginginkan gurami berukuran di ata 1 kg/ekor. Tahap pembesaran
dimulai dari benih sebesar korek api atau benih ukuran 7-8 cm hingga
mencapai ukuran konsumsi.
Pembesaran Ikan Gurame di Kolam Tanah
Kolam yang digunakan adalah kolam tanah
yang berpematang tembok atau tanah. Ukuran kolam yang digunakan 100-500
m2 dengan kepadatan tebar 20 ekor/m2. Tinggi air dalam kolam 70 cm
dengan debit air yang masuk ke kolam 15-20 liter/menit.
Ukuran kolam merupakan salah satu yang sangat berperan dalam
pembesaran ikan gurame. Jika kolam terlalu kecil akan menyebabkan
terhambatnya proses pembesaran gurame. Pertanyaan dasar pemula dalam
budidaya adalah berapa ukuran kolam gurame 1000 ekor.1. Persiapan kolam
Persiapan kolam diawali dengan
pengeringan selama tiga hari hingga tanah tampak retak. Artinya, tanah
sudah benar-benar kering dan bebas dari bibit penyakit.
Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air sebaiknya dipasangi saringan
air untuk mencegah masuknya binatang yang dapat menjadi hama bagi
gurami. Kolam perlu dipupuk dengan pupuk kandang dari kotoran ayam yang
sudah kering sebanyak 500 g/m2, dan kapur sebanyak 25 g/m2.
2. Perawatan dan pemberian pakan
Perawatan sehari-hari pada tahap
pembesaran hampir sama dengan tahap pendederan. Pakan buatan berupa
pelet yang mengandung 25% protein diberikan setiap harinya sebanyak 1%
dari total bobot benih. Frekuensi pemberiannya 2-3 kali, yakni pukul
07.00, 11.00, dan 13.00. Sementara itu, pakan tambahan yang diberikan
berupa daun sente. Pakan tambahan ini diberikan setiap hari pada pukul
17.00 sebanyak 10% dari total bobot benih.
3. Lama pembesaran
Untuk menghasilkan gurami sebesar
bungkus rokok atau 10-12 ekor/kilo dibutuhkan waktu 75-100 hari. Gurame
sebesar ini sudah dapat dipanen dan dijual atau dibesarkan lagi sampai
90-100 hari hingga mendapatkan gurame konsumsi ukuran 500 g/ekor.
4. Pengaturan pada kolam berukuran besar
Jika dibandingkan kolam pembesaran yang
berukuran besar, misalnya di atas 500 m2 kepadatan gurami perlu
dikurangi hingga menjadi 10 ekor/m2. Selain itu, tinggi air juga
dinaikkan menjadi 80 cm, dan debit air masuk 20 liter/menit. Pakan
buatan diberikan dua kali sehari, yakni pukul 08.00 dan 13.00. Pada
kolam yang luas, kandungan protein pada pelet yang diberikan cukup 20%
dari bobot ikan. Daun sente yang diberikan pada sore hari pukul 16.00.
Permanen gurami yang dibesarkan di kolam tanah dilakukan dengan
mengeringkan sebagian air kolam. Setelah itu, gurami dipanen dengan
menggunakan jaring.
Pembesaran Ikan Gurame dalam Bak Semen
Pembesaran dalam bak semen dilakukan
jika lahan terbatas. Namun, pembesaran dalam bak semen relatif lebih
terkontrol dibandingkan dengan di karamba jaring apung atau di kolam
tanah. Ukuran bak semen biasanya 4 x 4 m dan tinggi 1,75 m dengan tinggi
air 150 cm. Pemakaian bak yang lebih kecil dapat membahayakan kondisi
gurami karena akan berebut pakan dan oksigen dengan gurami lainnya.
Selain itu, tubuh gurame dapat rusak akibat terlalu sering terjadi
gesekatan dengan dinding kolam.
1. Penebaran benih
Penebaran benih dilakukan pada pagi atau
sore hari saat cuaca teduh dan suhu stabil. Padat tebar benih 7 ekor/m2
untuk benih ukuran 100 g/ekor. Selama masa pemeliharaan, benih diberi
pakan berupa pelet yang mengandung 25-30% protein. Pakan tersebut
diberikan dengan dosis 3% dari total bobot benih. Pemberian pakan
dilakukan secara bertahap saat pagi, siang, dan sore hari. Jika gurami
masi terlihat ingin makan, pemberian pakan dapat ditambah intensitasnya.
2. Pemberian pakan dan perawatan
Pakan sebaiknya diberikan sedikit demi
sedikit, supaya dapat disantap dengan baik oleh gurame. Gurame yang
telah kenyang biasanya akan meninggalkan lokasi penebaran pakan. Selain
pelet, gurami juga diberi pakan tambahan berupa daun sente, daun
singkong, daun pepaya, daun genjer, atau daun kangkung. Kebersihan kolam
harus dikontrol dengan baik untuk mencegah hama dan penyakit yang dapat
mengganggu kesehatan ikan. Ikan yang terserang penyakit segera
dipisahkan di kolam karantina dan segera diobati.
Anda bisa baca artikel kami cara membuat pakan juga.3. Lama pembesaran
Lama sama sepeti pembesaran di kolam
tanah, untuk menghasilkan gurame sebesar bungkus rokok atau 10-12
ekor/kilo dibutuhkan waktu 75-100 hari. Benih sebesar ini sudah dapat
dipanen dan dijual atau dibesarkan lagi sampai 90-100 hari hingga
mendapatkan gurame konsumsi ukuran 500 g/ekor. Pemanenan gurame di bak
semen sama dengan pemanenan di dalam kolam tanah.
Pembesaran Ikan Gurame di Jaring Apung
Pembesaran dengan jaring apung atau
karamba dapat dilakukan di danau dan waduk atau rawa. Jaring apung
dibuat berbentuk bujur sangkar dan diletakkan di danau, rawa, atau waduk
yang kondisi airnya baik dan tidak tercemar limbah beracun. Pembesaran
gurami di jaring apung biasanya menggunakan jaring berukuran 1 x 1 x 1
m3 hingga 9 x 9 x 2 m3.
Cara pembuatan jaring apung sebagai berikut.
- Siapkan sarana penunjang berupa drum plastik, pipa paralon ukuran 2 inci, pemberat 50 kg, papan ukuran 3 x 40 x 400 cm, serta tambang plastik berdiameter 0,5 inci.
- Bentuk jaring apung sesuai ukuran dengan mengatur ikatan tali pada tonggak bambu.
- Kantong jaring dipasang pada kerangka pada kerangka rakit saat akan ditebari ikan. Pasang kantong jaring dalam posisi yang mantap atau tidak bergeser-geser.
- Jaring dibenamkan sedalam sekitar 30 cm dalam perairan dan mencuat sekitar 1 m di atas permukaan air.
- Bagian dalam jaring diberi racun dari bahan saponin dengan dosis 10 g/l air untuk menbunuh hewan liar dan ikan pemangsa lainnya. Setelah aman, siap untuk ditebari benih.
Selama masa pemeliharaan, benih diberi
pakan berupa pelet yang mengandung 25-30% protein. Pakan tersebut
diberikan dengan dosis 3% dari total bobot benih. Pemberian pakan
dilakukan secara bertahap saat pagi, siang, dan sore hari. Setelah
mencapai ukuran konsumsi, gurami hasil pembesaran di jaring apung sudah
dapat dipanen. Pemanenan dilakukan dengan mengangkat salah satu sisi
jaring sehingga gurami berkumpul pada sisi yang lain. Penangkapan
dilakukan dengan menggunakan seser.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar