Persyaratan Lokasi Budidaya
Ikan patin adalah ikan air tawar
berukuran lumayan besar, terkenal sebagai jenis ikan yang sangat baik
untuk di budidayakan karena mempunyai prospek bagus dalam penjualannya.
Sehingga banyak para pengusaha kecil mulai melakukan usaha proses
pembenihan ikan patin sebagai ladang bisnis mereka. Adapun persyaratan
yang harus diperhatikan untuk lokasi budidaya ikan patin sendiri adalah :
- Pilihlah tanah yang paling cocok sebagai kolam patin yaitu tanah liat yang tidak berpori, karena bisa menahan jumlah air yang banyak dan tidak mudah bocor.
- Usahakan pengairan kolam berlangsung dengan mudah dengan membuat kolam dengan kemiringan hingga 5% agar gravitasi dapat bekerja dengan baik
- JIka anda ingin membudidayakan di sungai, pilih sungai yang berarus lambat
- Jangan biarkan air kolam keruh, harus jernih dan bersih agar tidak timbul jamur.
- Usahakan suhu air pada periode penetasan telur berkisar 26-28 derajat saja, karena larva tidak kuat pada suhu dingin dan terlalu panas.
- Dan pastikan PH atau keasaman air berada pada rentang 6,5 – 7 saja.
Tahapan Pembenihan Patin
Sedangkan untuk poses pembenihan ikan
patin, ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaituupaya dalam
menghasilkan benih unggulan dengan ukuran dan target yang sudah di
tetapkan hingga ukuran tertentu. Caranya bisa dengan menangkap
menggunakan jala atau jaring, dilakukan pas musim kemarau, ambil
diperairan umum atau di beli di beberapa tempat penjualan benih. Setelah
itu benih harus di rawat selama 2 minggu dan jangan terkena sinar
matahari.
Benih jangan langsung di tebar, pelihara
dulu sekitar 1 bulan dan baru bisa dipindahkan ke kolam. Adapun
langkah-langkah proses pembenihan ikan patin :
- Pemilihan induk yang sudah siap dipijah
- Pemberian hormon kelenjar hipofase dari donor
- Kawin suntik
- Pengurutan
- Penetasan
- Perawatan larva
- Pendederan
- Panen
Untuk perawatan induk, harus
diperhatikan jenis dan jumlah pakan dan juga kondisi kolam, karena kolam
tanah dan keramba akan berbeda kondisi nya, kemudian kepadatan induk
harus berkisar berat 4-5 kg dalam 1 meter persegi luas kolam perawatan,
dengan pakan tambahan pelet berprotein 25% dengan jumlah 3%, 3
x pemberian pakan utama keong mas dan kijing sebanyak 10% 2x seminggu
Untuk pemijahan, patin terkenal sulit di
pijah secara alami, jadi hanya dilakukan secara kawin suntik di kolam
pemijahan, karena patin sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan
kawin alaminya, sehingga kawin suntik sebagai solusi dengan mengambil
hormon perangsang dari donor ikan mas dan kemudian disuntikkan ke tubuh
patin agar siap memijah.
Jangan biarkan telur berserakan setelah
pemijahan, sediakan wadah penampung telur atau kakaban, sebelumnya
persiapkan sperma jantan dalam NaClc,keluarkan telur induk betina, dan
diaduk dengan sperma jantan, perlahan dengan bulu ayam, cukup selama
setengah menit dan kemudian bisa di tebar di akuarium.
Untuk penetasan, pakai akuarium
berukuran sedang atau kolam penetasan dan pemeliharaan, di isi air
bersih setinggi 30 cm, pastikan suplai oksigen cukup, dan suhu air di
atur 28-30 derajat, cukup dengan memasang pemanas dan dalam waktu 18-28
jam, telur akan menetas.Telur yang tidak menetas perlu dibuang dengan
cara mengganti air baru setelah 10 jam penetasan. Dan di
lakukan penyortiran atau penyiponan benih yang hidup dan tidak.
Pemeliharaan larva dengan memberi makan
artemia pada larva yang beusia 2-9 hari, kemudian usia 10 hari di beri
pakan cacing sutra, pada usia 14- 21 hari diberi cacing utuh, dan
pastikan penyiponan dan pembersihan air akuarium setiap 2 hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar