Pemijahan ikan gurame adalah tahapan penting dalam proses budidaya ikan gurame. Dari proses inilah bisa didapatkan bisa dihasilkan ikan-ikan baru yang masih dalam dalam bentuk telur hingga menetas.
Daftar isi
Syarat kolam pemijahanSarang pemijahan
Pemindahan induk
Proses dan lama pemijahan
Indikator Keberhasilan pemijahan
Pengambilan dan pengambilan sarang
Induk yang sudah matang gonad siap untuk ditebarkan di kolam pemijahan. Kolam ikan gurame
untuk pemijahan merupakan kolam khusus yang ukuran minimumnya 20 m2 dan
maksimum 1.000 m2, dengan kedalaman 1-1,5 m. Menentukan luas kolam
berdasarkan kepadatan tebar induk dari gurame yang akan dilakukan
pemijahan. Sebaiknya kolam yang dibangun untuk pemijahan berjarak dekat
dari kolam induknya agar pemindahan induk lebih mudah.
Syarat kolam pemijahan
Standar kualitas dari air kolam yang
digunakan untuk pemijahan sebaiknya suhunya berkisar pada 25 – 30 C
dengan pH 6,5 – 8,0, laju penggantian air 10-15% per hari, dan
ketinggian air kolam 40 – 60 cm. Kolam pemijahan tidak boleh mengandung
banyak lumpur. Kebanyakan orang membuat kolam pemijahan dari bahan dasar
semen untuk menghindari penumpukan lumpur. Pasalnya, air yang keruh
akan menutupi permukaan telur, sehingga telur-telur akan membusuk dan
tidak menetas. Air di kolam pemijahan tidak boleh terlalu keruh,
sehingga mata kita mampu melihat aktivitas yang dilakukan gurame di
kolam pemijahan. terutama aktivitasnya dalam menjaga sarang telur yang
diletakkan sekitar 25 cm dari permukaan air.
Kolam pemijahan juga harus dilengkapi
dengan saluran pemasukan dan pengeluaran air, sehingga ikan gurame
selalu mendapat kondisi air yang segar. Secara fisik, air yang baik juga
menjamin ketersediaan oksigen bagi gurame dan telur-telur yang sudah
dibuahi saat pemijahan.
Selain itu, di dalam kolam juga harus
dipasang bahan sarang dan sosog. Sosog sebagai tempat sarang telur
diletakkan 25-30 cm dari permukaan air kolam, sementara bahan sarang
dapat diletakkan di permukaan air atau di kedalaman 5-10 cm dari
permukaan air.
Sarang pemijahan
Bahan sarang yang biasa disiapkan untuk
gurame dapat berupa kelapa, rajutan karung, atau ijuk yang diletakkan di
atas para-para atau anyaman tali. Para-para tersebut dapat dibuat
menyembul di permukaan air atau dibenamkan sedalam 5 – 10 cm. Penempatan
bahan sarang ini dimaksudkan untuk memudahkan bagi induk jantan dalam
menyusun sarang. Pembuatan sarang oleh gurame biasanya berlangsung satu
hari sampai dua minggu. Tempat sarang dibuat dari anyaman bambu atau
keranjang. Letaknya sejajar dengan permukaan air.
Pemindahan induk
Pemindahan induk dari kolam pemeliharaan
sebaiknya dilakukan dengan menggunakan baskom atau ember besar yang
berisi air agar ikan tidak stres pada waktu ditebar di kolam pemijahan.
Selain menggunakan baskom, induk juga dapat diangkat dengan menggunakan
karung goni atau kain halus yang basah, kemudian dilepas secara perlahan
ke kolam pemijahan.
Perpindahan dengan cara ini akan
mengurangi risiko stres pada ikan. Sebaiknya, induk diletakkan dekat
pintu pemasukan air, karena pada bagian tersebut oksigen yang terlarut
di dalamnya masih tinggi. Padat tebar induk adalah 1 ekor ikan untuk 5
m2 kolam, dengan perbandingan jumlah jantan : betina adalah 1 : 3. Cara
penebaran induk ke kolam pemijahan bisa dilakukan baik secara komunal
dimana satu kolam diisi beberapa pasangan maupun secara berpasangan
sesuai dengan perbandingan yang ada.
Proses dan lama pemijahan
Proses pemijahan biasanya akan
berlangsung satu minggu setelah induk gurame berada di dalam kolam
pemijahan. Selanjutnya, induk jantan akan merapikan sarang pada sosog,
kemudian induk betina akan mendekat dan meletakkan terlur-telurnya pada
sarang di dalam sosog. Setelah itu, induk jantan membuahinya dengan cara
menyemprotkan spermanya ke telur-telur tersebut.
Induk jantan akan membuat kembali sarang
lain untuk betina lain. Pemijahan pertama biasanya berlangsung dua hari
setelah sarang selesai dibuat. Pemijahan dilakukan pada siang menjelang
sore hari antara pukul 15.00 – 17.00. Pengeluaran telur oleh betina
terjadi di depan sarang. Pemindahan telur ke dalam sarang dilakukan oleh
induk jantan dengan cara mengisap terlur ke dalam mulutnya, kemudian
menyemprotkannya ke dalam sarang untuk dibuahi.
Indikator keberhasilan pemijahan
Keberhasilan pemijahan dapat diamati
dengan melihat permukaan air kolam. Jika tercium bau amis yang diikuti
dengan munculnya banyak minyak di permukaan air, berarti telah terjadi
proses pemijahan. Pemijahan akan terus berlangsung hingga semua betina
selesai bertelur. Umunya, proses pemijahan berlangsung selama tiga hari.
Jumlah telur yang dihasilkan oleh satu
induk betina berkisar 5000 – 7000 butir, tergantung pada jenis gurame
yang dipijahkan. Keberhasilan pemijahan sangat dipengaruhi oleh kondisi
perairan dan kualitas pakan yang diberikan. Tingkat suhu dari air
optimum yang dapat memperbesar tingkat keberhasilan dalam pemijahan
adalah 28 C dimana pH air 6-7. Yang perlu dilakukan sebelum memasuki
proses pemijahan selama 2 minggu dalam kolam pemeliharaan yang
disediakan, makanan bermutu baik perlu diberikan kepada induk.
Pemeriksaan dan pengambilan sarang
Pemeriksaan sarang yang sudah berisi
telur dapat dilakukan dengan cara meraba dan menggoyangkan sarana secara
perlahan atau dengan menusuk sarang menggunakan lidi atau kawat. Sarang
yang sudah berisi telur ditandai dengan keluarnya minyak atau telur
dari sarang ke permukaan air.
Pengambilan sarang dilakukan secara
hati-hati dengan cara memegang sisi luar bagian paling bawah sarang.
Sebaiknya sarang tidak diangkat begitu saja, tetapi menggunakan wadah
berupa baskom atau ember besar yang diisi air kolam pemijahan. Sarang
diangkat perlahan-lahan dan dicelupkan ke dalam air yang sudah
disediakan di dalam ember atau baskom. Tingkat kegagalan menetasnya
telur gurame sangat dipengaruhi oleh cara pengangkatan sarang ini.
Tahapan selanjutnya panduannya bisa di temukan di cara menetaskan telur ikan gurame, semoga membantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar