Rabu, 31 Januari 2018

HAMA DAN PENYAKIT PADA IKAN NILA




HAMA DAN PENYAKIT PADA IKAN NILA

Pada umumnya hama dan penyakit yang menyerang ikan nila hampir sama dengan hama dan penyakit ikan air tawar lainya dikarenakan hama dan penyakit tersebut berkembang di air tawar.
Ikan nila mempunyai kekebalan tubuh yang cukup baik terhadap penyakit namun bukan tidak mungkin mahluk hidup tidak terkena penyakit. Sedangkan hama ikan nila dapat menyerang secara fisik dari ikan dewasa maupun benih ikan.
Pada dasarnya timbulnya hama dan penyakit pada ikan nila maupun ikan air tawar lainya dikarenakan pengolahan air yang kurang baik atau terpengaruhi cuaca yang tidak menentu.
Oleh sebab itu kita harus menjaga kondisi air agar tidak kotor dan menjaga kondisi sirkulasi air.
Berikut beberapa kumpulan hama dan penyakit yang dapat menyerang ikan nila:
A.HAMA
Hama yang dapat menyerang ikan nila dewasa maupun benih ikan nila yaitu:
  • Notoneca
Penyebab_kondisi air yang kotor
Ciri-ciri_pada tubuh ikan nila terdapat bintik yang berwarna putih seperti beras. Hama ini menyerang benih-benih ikan mas
Penanggulangan penyakit_penanggulangan hama ini sangat sulit namun dapat dicegah untuk penyebaranya dengan memberikan minyak tanah dengan takaran tertentu. Misalkan 1 liter untuk 200 meter persegi.
  • Larva Cybister
Penyebab_banyak terkandung material organik didalam kolam (efek terlalu banyak penggunaan pupuk organik untuk membangun struktur kolam)
Ciri-ciri_hama ini lebih dominan menyerang bibit ikan. Larva Cybister memiliki ciri-ciri bagian tubuh depan terdapat taring dan bagian belakang terdapat alat sengat seperti kalajengking. Hama ini berwarna hijau dan mempunyai kemampuan bergerak dipermukaan air dengan cepat.
Penanggulangan penyakit_dapat dilakukan perbaikan struktur kolam dan pembersihan secara rutin dari gulma dan sampah organik. Hati-hati dalam penggunaan obat kimia untuk serangga jenis ini dikarenakan obat serangga ini berdampak buruk terhadap benih ikan.
B.PENYAKIT IKAN NILA
Adapun beberapa penyakit yang sering dijumpai oleh pembudidaya maupun badan perikanan antara lain sebagai berikut :
  • Epistylis sp
Penyebab_kolam yang kotor dan tidak adanya sirkulasi air bersih.penyakit ini dapat menular secara kontak fisik.
Ciri-ciri_pada kulit, insang dan sirip terlihat berwarna merah kecoklatan.Ikan sukar bernapas, gerakan lambat, dan pertumbuhannya terhambat.
Penanggulangan penyakit_untuk ikan yang sudah terjaangkit dapat diobati dengan merendam ikan dalam larutan formalin 200 mg/liter selama 40 menit, atau KMnO4 20 mg/liter selama 15-20 menit. Sedangkan untuk penanggulangan penyakit dapat dilakukan dengan melakukan perwatan pada kolam dan mengurangi padat tebar ikan.
  • Bintik merah
Penyebab_bakteri aeromonas dan pseudomonas
Ciri-ciri_pada bagian tubuh terdapat pendarahan,sisik terklupas/membuka, perut membusung, terdapat luka hingga mengelupasnya kulit.
Penanggulangan penyakit_ untuk ikan yang sudah terjangkit dapat segera dikarantina dan dilakukan penanganan dengan merendam obat kaliumpermanganat 10-20 mg/liter selama 30-60 menit. Penyuntikan dengan tetramysin 0,05 ml per 100 gram bobot ikan atau kanamysin 20-40 mg/kg bobot ikan. Untuk menanggulangi kemungkinan timbulnya penyakit tersebut dapat dengan cara mencampurkan oxytetracylin ke pakan dengan dosis 50mg/kg pakan, diberikan setiap hari selama 7-10 hari.
  • Saprolegniasis
Penyebab_timbulnya jamur pada bagian tubuh luar ikan. Jamur ini lebih dominan menyerang telur dan larva.
Ciri-ciri_ padaa tubuh terlihat seperti benang halus berwarna putih atau putih kecoklatan.
Penanggulangan penyakit_Pengobatan dilakukan dengan merendam telur atau ikan yang terserang dalam larutan malachite green 1 mg/liter selama 1 jam, atau larutan formalin 200-300 mg/liter selama 1-3 jam, atau NaCl 5 gram/liter selama 15 menit.
  • Trichodina sp
Penyebab_perairan yang kotor dan tercemar. Penyakit ini menyerang bagian kulit ikan
Ciri-ciri_ terlihat luka  lecet pada organ-organ yang diserang seperti kulit, sirip dan insang.
Penanggulangan penyakit_lakukan perawatan untuk ikan yang sudah terjangkit dengan cara  merendam ikan yang sakit dalam larutan garam (NaCl) sebanyak 500-1000 mg/liter selama 24 jam. Atau dengan larutan formalin sebanyak 25 mg/liter. Sedeangkan untuk pencegahan dapat dilakukan dengan cara perawatan air kolam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar