Cara Menetaskan Telur Dan Larva Lele Sangkuriang
Cara Menetaskan Telur Dan Larva Lele Sangkuriang – Setelah pemijahan lele sangkuriang selesai di lakukan dengan baik dan telur-telurnya pun sudah banyak di keluarkan. Maka hal selanjutnya yang dapat kita lakukan ialah melakukan penetasan telur-telur lele sangkuriang yang telah di kumpulkan tadi dan juga melakukan pemeliharaan larva-larva lele sangkuriang.Tetapi sebelum proses penetasan di lakukan, maka ada baiknya jika kita melakukan pengecekan pada telur-telur lele sangkuriang yang akan di tetaskan nantinya. Pengecekan ini berfungsi agar kita dapat mengetahui apakah telur lele tersebut mengalami kerusakan atau tidak.
Apabila terdapat telur lele sangkuriang yang telah rusak, maka telur yang rusak tersebut harus segera di buang. Ciri-ciri telur lele sangkuriang yang telah rusah tersebut ialah telaur tersebut terlepas dari kakaban dan mengambang di atas permukaan air kolam.
Untuk melakukan penetasan ini sebaiknya di lakukan di tempat yang terbuka alias tidak boleh di lakukan di dalam ruangan. Jika penetasan tersebut di lakukan di luar ruangan yang terbuka, maka lele sangkuriang tersebut akan lebih kebal terhadap sengatan matahari.
Cara Menetaskan Telur Dan Larva Lele Sangkuriang
Jika kita ingin mengetahui apakah indukan sangkuriang telah mengeluarkan telur-telurnya atau belum, maka kita bisa langsung memastikannya di dalam kakaban yang telah kita pasang tadinya. Jika kakaban tersebut sudah di penuhi telur-telur sangkuriang, maka kita bisa langsung memisahkan telur tersebut dari kakaban tersebut.
Seperti melakukan proses pemijahan, penetasan telur lele sangkuriang ini juga harus di lakukan dengan cara mempersiapkan kolam penetasan telur terlebih dahulu. Untuk persiapan kolam untuk penetasan ini biasanya menggunakan jenis kolam semen yang di lapisi dengan terpal yang tebal.
Biasanya untuk jenis kolam penetasan lele sangkuriang ini memiliki ukuran kira-kira 6 x 3 meter dengan ketinggian hingga 85 cm. Setelah itu, kolam yang akan di gunakan sebagai tempat penetasan telur lele sangkuriang ini harus diisi dengan air hujan yang bersih.
Untuk pengisian air tersebut bisa di lakukan hingga mencapai ketinggian setengah dari kolam penetasan telur lele sangkuriang tersebut. Untuk membuat kolam penetasan ini pun biasanya harus berada di tempat-tempat yang memiliki lokasi yang lebih tinggi, seperti hal nya lokasi di sekitar dataran tinggi.
Setelah kolam penetasan selesai di lakukandengan baik dan benar, maka hal yang dapat kita lakukan selanjutnya ialah menunggu proses penetasan telur lele sangkuriang tersebut.
Penetasan telur dari lele sangkuriang ini biasanya terjadi secara alami tanpa buatan dan campur tangan manusia, sehingga telur-telur tersebut dapat menghasilkan kualitas yang baik dan tentunya lebih unggul.
Pemeliharaan Larva lele Pada Kolam penetasan
Dan jika telur-telur lele sangkuriang tersebut telah menetas, maka selanjutnya kita dapat melakukan pemeliharaan larva-larva tersebut. Larva-larva tersebut bisa langsung di pelihara hingga berubah menjadi benih-benih lele sangkuriang.
Larva-larva yang telah menjadi benih lele sangkuriang tersebut bisa langsung di jual ke tempat pembudidaya lele sangkuriang. Penetasan telur-telur secara alami ini, biasanya akan mendatangkan banyak keuntungan, apalagi ketika telur-telur lele sangkuriang tersebut menetas tanpa adanya kegagalan.
Biasanya telur-telur yang telah menetas tanpa adanya campur tangan manusia tersebut akan lebih memiliki keunggulan yang lebih baik lagi di bandingkan jika di tetaskan dengan cara buatan.
Usahakan setelah telur di pisahkan dari kakaban, telur-telur tersebut harus langsung segera di pindahkan ke tempat kolam penangkaran yang baru. Kolam baru tersebut hanya berfungsi sebagai tempat penetasan telur-telur lele sangkuriang saja, setelah telur tersebut menetas, maka larva-larva atau yang sering di sebut dengan benih bisa langsung di pindahkan ke tempat kolam yang baru.
Biasanya telur-telur lele sangkuriang tersebut baru bisa menetas dengan sempurna setelah memasuki hari kedua setelah pemijahan selesai di lakukan.
Pemeliharaan larva atau benih Lele sudah Berumur
Setelah telur-telur lele sangkuriang selesai di tetaskan hingga berubah menjadi larva atau benih, maka hal yang selanjutnya yang harus kita lakukan ialah melakukan pemeliharaan larva atau benih lele sangkuriang tersebut.
Pemeliharaan larva atau yang sering di sebut dengan benih ini memang harus di lakukan dengan baik dan benar, agar kualitas dari lele sangkuriang tersebut tidak mudah berubah dengan cepat.
Biasanya larva atau yang sering di sebut dengan benih ini dapat di beri pakan menggunakan pelet tepung. Pemberian pelet tepung ini biasanya baru dapat di berikan ketika larva atau benih ini telah memasuki usia satu minggu. Untuk mendapatkan pakan larva atau benih lele sangkuriang ini bisa langsung di dapatkan di toko-toko penjual ikan hias.
Usahakan pakan yang di berikan ini harus di cek terlebih dahulu, jangan sampai pakan yang di berikan untuk larva-larva lele sangkuriang tersebut dalam keadaan yang tidak bagus.
Selain dari pelet tepung, cacing rambut juga bisa di jadikan sebagai pakan lele sangkuriang. Usahakan cacing rambut yang di jadikan sebagai pakan para larva atau benih sangkuriang ini harus dalam keadaan hidup dan masih dalam keadaan yang segar.
Jika cacing rambut tersebut dalam keadaan mati atau dalam keadaan yang tidak layak untuk di konsumsi. Maka sebaiknya cacing rambut tersebut jangan di berikan kepada larva atau benih lele sangkuriang. Pemberian pakan yang tidak dalam kondisi yang baik itu akan dapat menyebabkan kualitas dari lele sangkuriang tersebut terlihat tidak bagus.
Penurunan kualitas dari lele sangkuriang tersebut ternyata bisa terjadi akibat salah melakukan pemberian pakan. Sehingga kualitas lele yang di hasilkan tersebut tidak terlihat unggul.demikian Cara Menetaskan Telur Dan Larva Lele Sangkuriang semoga bisa membantu dan berguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar