Kolam dapat dibuat dari bahan apa saja, sesuai dengan biaya dan bahan
yang tersedia, misalnya semen, batu, bata, kayu, plastik atau kaca.
Untuk membudidayakan ikan mas koki, semua jenis bahan tersebut di atas
dapat digunakan karena tidak berpengaruh buruk pada pertumbuhan.
Bentuk kolam dapat dirancang sesuai keinginan kita. Menurut hasil
penelitian, ternyata kolam berbentuk bulat lebih menguntungkan
dibandingkan dengan kolam berbentuk persegi atau bentuk yang lainnya.
Keuntungan yang dimiliki kolam yang berbentuk bulat ini adalah:
a. Kolam bulat tidak mempunyai sudut mati, sehingga sirkulai
(peredaran) air dapat mencapai ke seluruh bagian kolam. Sirkulasi yang
baik dapat mencegah penimbunan kotoran maupun sisa makanan, suatu hal
yang tidak dijumpai pada kolam persegi (kolam yang mempunyai sudut).
Penimbunan kotoran dan sisa makanan didasar kolam dapat menurunkan
kualitas air dan akan berpengaruh buruk bagi pertumbuhan ikan, bahkan
kadang-kadang menimbulkan kematian massal terhadap ikan yang dipelihara.
b. Sirkulasi air pada kolam bulat mampu menyebarkan makanan dengan baik
dan merata, begitu pula dengan oksigen, ke seluruh bagian kolam.
c. Kolam bulat mampu mencegah timbulnya kerusakan fisik pada ikan yang dipelihara di dalamnya.
Bila ditinjau dari efisiensi penggunaan lahan, ternyata kolam persegi
lebih menguntungkan. Karena itu, untuk mendapatka keuntungan yang
maksimal, petani ikan memilih untuk memodifikasi kolam persegi dengan
mengganti semua sudutnya menjadi bulat (lengkung). kolam seperti ini
dianggap paling menguntungkan. Selain bulat dan persegi, kolam lonjong
atau tidak beraturan sangat menarik digunakan ditaman-taman sebagai
hiasan. Namun kolam dengan bentuk tidak beraturan ini sangat sulit untuk
dibersihkan.
Ukuran kolam bervariasi, bergantung pada fungsi yang dikehendaki. Untuk
mas koki, dapat dibuat dengan ukuran 2 X 4 meter, sebagai tempat
pemeliharaan induk mas koki dengan daya tampung 25 - 30 ekor induk.
kolam untuk induk jantan hendaknya dipisahkan dengan kolam untuk induk
betina, guna menghindari perkawinan yang tidak dikehendaki. Apabila
kolam-kolam yang ada hanya mempunyai satu saluran air, induk betina
sebaiknya ditempatkan pada bagian hulu.
Kolam untuk keperluan pemijahan (perkawinan) dapat dibuat dengan ukuran
yang lebih kecil, 1 X 2 meter untuk untuk sepasang induk mas koki. Bila
pemijahan ini dilakukan di dalam akuarium, maka diperlukan akuarium
dengan ukuran 80 X 40 X 40 cm.
Kolam untuk pembesaran dibuat dengan ukuran 3 X 5 meter. karena kolam
yang terlalu luas sulit untuk pengontrolannya, maka apabila induk yang
dipijahkan cukup banyak, sebaiknya dibuat beberapa kolam pembeseran
dengan ukuran masing-masing 3 X 5 meter.
Beberapa petani membuat kolam dengan ukuran yang sama, baik untuk
pemeliharaan induk, pemijahan maupun kolam untuk pembesaran. Mereka
beranggapan bahwa kolam permanen (tetap) yang sesuai untuk mas koki
berukuran 1 - 2 meter persegi. Tetapi kolam yang tidak permanen (mudah
dipindahkan), misalnya akuarium atau bak, luasnya jangan melebihi satu
meter persegi. Bila kolam dibangun secara permanen di atas sebidang
tanah, kedalaman air yang ideal adalah sekitar 30 cm di bagian tengah
kolam 10 - 15 cm di tepi. Bentuk seperti ini erat kaitannya dengan
masalah drainage kolam. Untuk keperluan drainage dapat juga dibuat
beberapa saluran dengan lebar 30 cm dan dalam 5 - 6 meter. Selain itu
sebaiknya juga dibuat jalan air (spill way) untuk membuang
kelebihan air terutama pada saat hujan turun, atau bila permukaan air
kolam meningkat karena sebab lain. Dengan demikian, spill way akan meringankan tugas saluran pengeluaran khususnya pada saat air sedang melimpah.
Bagian dasar kolam intensif untuk mas koki sebaiknya datar (rata) dan
agak miring sedikit ke arah saluran pengeluaran.Bentuk permukaan dasar
yang demikian mempermudah pengeringan dan pembersihan kolam. Kolam yang
baru selesai dibangun sebaiknya tidak langsung diisi dengan mas koki,
tetapi hendaknya direndam dahulu dengan air dalam waktu tertentu.
Misalnya kolam dari kayu direndam selama setengah bulan, kolam dari
semen setelah dikeringkan kemudian direndam selama 1 bulan. Adapun
maksud perendaman kolam sebelum digunakan adalah agar tidak membahayakan
kehidupan mas koki yang kelak dipelihara. Selama masa perendaman, air
kolam harus sering diganti.
Letak (posisi) kolam hendaknya diatur hingga dapat menerima cahaya
matahai dalam jumlah yang cukup. Sedangkan untuk kolam yang mudah
dipindahkan (tidak permanen), sekali-kali perlu juga keluarkan dari
ruangan agar memperoleh sinar matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar