Memilih Induk Ikan Bawal
Anda bisa membesarkan induk ikan bawal
sendiri ataupun membeli indukan yang sudah siap untuk dipijahkan. Jika
Anda memutuskan untuk membeli, maka belilah dari lembaga-lembaga
pemerintah supaya kualitasnya terjamin, berikut adalah ciri-ciri indukan
ikan bawal yang baik. Bentuk tubuh induk betina melebar dan pendek,
sedangkan bentuk tubuh induk jantan lebih langsing. Warna kulit induk
betina lebih gelap, sedangkan warna kulit induk jantan kemerah-merahan.
Kemudian perut induk betina lembek dan perut induk jantan kasar.
Perawatan Induk Ikan Bawal
Biasanya indukan bawal siap untuk
dipijahkan ketika berumur empat tahun untuk induk betina dan tiga tahun
untuk induk jantan. Ciri-ciri dari induk betina yang telah siap untuk
dipijahkan yaitu lubang kelaminnya berwarna merah. Kemudian untuk induk
jantan, kita bisa mengetesnya dengan memijit atau mengurut bagian di
sekitar kelaminnya. Kalau mengeluarkan sperma berarti ikan sudah siap
untuk membuahi telur. Perawatan induk harus disendirikan di dalam kolam
perawatan dan terpisah antara induk jantan dan betina agar terhindar
dari pemijahan liar dimana hasilnya akan tidak optimal.
Jumlah indukan sebaiknya disesuaikan
dengan luas kolam. Perbandingan yang ideal yaitu sekitar tiga kilogram
indukan per meter persegi. Untuk meningkatkan kualitas induk ikan bawal,
sebaiknya ikan diberi pelet yang banyak mengandung protein pada pagi,
sore, dan malam hari. Selanjutnya jika gonad sudah matang dan ikan
menunjukan tanda-tanda seperti di atas pada alat kelaminnya, maka kita
harus siap memijah induk betina dan induk jantan di dalam kolam
pemijahan.
Proses Pemijahan Induk Ikan Bawal
Pemijahan bisa dilakukan
dengan kakaban dan untuk hasil yang optimal, diperlukan campur tangan
kita. Agar proses pemijahan lebih cepat, maka ikan betina kita suntik
dengan ovaprim atau kelenjar hipofisa ikan lele atau ikan mas.
Selanjutnya ikan dibiarkan di dalam kolam hingga memijah sendiri. Selain
itu, ada juga peternak yang mengurut ikan setelah disuntik supaya telur
lebih cepat keluar dan sperma ikan jantan juga segera keluar untuk
membuahi telur. Wadah atau kolam untuk pemijahan tersebut sebaiknya
berukuran tidak terlalu besar dan airnya dibuat mengalir ringan.
Proses Penetasan Telur Ikan Bawal
Setelah proses pemijahan berjalan dengan
lancar, selanjutnya telur-telur yang sudah dibuahi harus kita ambil
dengan alat yang bernama scoopnet dan dipindahkan ke kolam penetasan dan
pemeliharaan, bisa berupa akuarium. Untuk memudahkan
proses pemeliharaan, sebaiknya proses penetasan dilakukan di dalam
akuarium yang ukurannya cukup besar untuk sekaligus memelihara larva
ikan hingga siap untuk dijadikan bibit. Telur biasanya akan segera
menetas dalam waktu sekitar 20 jam. Ketika mulai menetas, kita harus
mengupayakan supaya telur tidak mengendap karena bisa berujung pada
kegagalan menetas.
Pemeliharaan Larva Ikan Bawal
Perbandingan ukuran kolam atau akuarium
yang digunakan untuk penetasan dengan jumlah ikan sebaiknya adalah satu
liter air per 99 ekor larva. Kemudian setelah berumur tujuh hari maka
ikan harus dipindahkan lagi ke kolam yang lebih besar, perbandingannya
yaitu kira-kira satu liter air per 6 ekor larva. Pemberian pakan berupa
pelet yang direndam terlebih dahulu dilakukan kepada ikan ketika mereka
telah berumur 30 hari. Selama pendederan hingga masa panen, kita harus
selalu memantau kondisi ikan dan melakukan penyortiran untuk mendapatkan
hasil panen bibit bawal yang bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar