Ikan komet adalah salah satu jenis ikan yang banyak diminati oleh para penggemar ikan. Beberapa orang bahkan sangat tertarik dengan budidaya ikan komet karena sangat menyenangkan dan bisa memberikan banyak keuntungan bagi yang suka dengan ikan komet ini. Nah, untuk melakukan budidaya ikan komet, kita harus melakukan berbagai persiapan guna mendapatkan hasil maksimal dan tidak merugi apapun seperti perawatan induk. Berikut adalah hal penting yang harus diketahui untuk melakukan pembenihan ikan komet;
Pemilihan Induk
Sebelum anda berpikir mengenai
pemijahan, pemilihan induk atau penyortiran adalah yang paling utama
yang harus dilakukan. Induk jantan dan betina haruslah dipisahkan agar
tidak terjadi perkawinan sebelum mereka dipijahkan. Seleksi induk akan
mempengaruhi hasil dari perkawinan tersebut. Induk betina memiliki
bintik-bintik pada sirip dada yang jika diraba akan terasa halus. Induk
yang siap untuk dikawinkan adalah induk yang memiliki perut lembek dan
lubang genitalnya berwarna kemerahan, Jika diurut akan mengeluarkan
cairan kuning bening.
Sedangkan untuk induk jantan akan
terdapat bintik-bintik bulat yang menonjol. Bintik tersebut akan terasa
kasar jika diraba dan berada pada sirip dada. Jantan yang sudah matang
akan mengeluarkan cairan berwarna putih jika perutnya diurut dari bagian
atas kearah lubang genital. Nah, sedangkan untuk perilaku keduanya
adalah induk jantan dan betina akan main kejar-kejaran dengan jantan
yang mengejar betina.
Pemijahan Induk
Dengan adanya perilaku diatas tadi, ini
tandanya induk jantan dan betina siap dipijahkan dalam media kolam
pemijahan. Sebenarnya pemijahan atau yang disebut dengan perkawinan
induk bisa terjadi kapan saja, namun jika dilihat dari habitat aslinya,
ikan komet biasanya melakukan pemijahan pada awal musim hujan. Hal ini
dikarenakan unsur bau tanah yang merangsang terjadinya pemijahan.
Biasanya terjadi secara alami pada saat tengah malam fajar berakhir.
Dalam kolam perlu disediakan substrat agar telur bisa menempel dan tentu
ikan-ikan jadi siap memijah.
Penetasan
Untuk proses penetasan sendiri bisa
dilakukan pada media yang sama yakni media pemijahan. Namun jika
dilakukan penggantian air pada kolam penetasan dan pemeliharaan,
pastikan air diganti sebanyak ¼ bagian saja agar suhu pada air di media
cocok untuk penetasan telur. Suhu yang disarankan adalah 27-29 derajat
Celsius. Perhatikan juga pH yang disarankan yakni 6,5-7,0 dan oksigen
yang berada dalam kisaran 5-6 ppm serta siapkankakaban. Setelah
penetasan, perkembangan telur juga harus diperhatikan.
Akan ada empat tahapan yang bisa
diperhatikan untuk mengetahui perkembangan zigot yang akan terus
bermitosis. Yang pertama adalah stadium morula yang merupakan
perkembangan awal setelah zigot membelah menjadi 2, 4, 8 dan seterusnya
sampai membentuk morula yang berbentuk seperti murbei. Kemudian stadium
blastula dimana terjadi pembelahan sel yang membentuk suatu rongga pada
bagian tengah. Yang ketiga adalah stadium gastrula dimana sudah terjadi
pembentukan lubang lekukan. Kemudian yang terakhir adalah organogenesis
atau pembentukan organ.
Pemeliharaan Larva
Selanjutnya adalah
proses pemeliharaan larva. Pastikan kebersihan kolam perawatan. Setelah
proses pembentukan organ, kini ikan komet sudan memiliki larva dan
memiliki kantong kuning telur guna menyimpan cadangan makanan. Dalam
waktu 2-4 hari kantong tersebut akan habis karena digunakan untuk
memasok makanan bagi larva. Setelah itu dalam waktu 4-5 hari maka larva
akan lepas dan ikan komet akan membutuhkan pasokan makanan dari
lingkungan yakni berupa moina, daphnia, dan juga zooplankton dan inilah
saatnya pemberian pakan mulai rutin dilakukan. Nah, kebutuhan pakan
alami ini harus dipenuhi guna memberikan perkembangan yang baik pada
ikan komet sehingga bisa tumbuh sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar