Penetasan telur gurame ini tahapan awal dari budidaya ikan gurame. Banyak juga petani yang memfokuskan pada tahapan ini untuk bisa cepat menuai hasil ketimbang melakukan keempat tahapan sebelum melakukan penjualan.
Cara Menetaskan Telur Gurame
Sarang yang telah diangkat dari kolam pemijahan gurame
dimasukkan ke dalam ember yang berisi air dan campuran Metheline Blue,
dengan perbandingan 5 cc obat untuk 5 liter air. Menurut pengalaman
petani, kebanyakan telur yang busuk disebabkan oleh serangan jamur atau
kesalahan pada saat pengangkutan yang menyebabkan telur pecah atau
rusak. Telur yang hidup biasanya berwarna kuning cerah atau bening
transparan, sedangkan telur yang gagal menetas berwarna putih suram dan
tidak transparan. Telur-telur yang mati harus disingkirkan supaya tidak
menular ke telur yang sehat.
Selanjutnya sarang dalam ember tersebut dibawa ke tempat penetasan telur gurame.
Telur akan menetas dalam kurun waktu 41 jam. Larva yang baru menetas
posisi badannya terbalik, yakni bagian perut berada diatas, sedangkan
bagian punggungnya di bawah. Gerakannya hanya dapat berputar-putar. Hal
ini akan terjadi selama empat sampai lima hari.
Larva gurame menggunakan kuning telurnya
sendiri untuk membentuk jaringan tubuh baru seperti tulang, sisik,
sirip, dan ekor. Kadar protein di dalam pakan adalah salah satu faktor
penting yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Lingkungan yang
tenang adalah tempat penetasan yang baik, karena jika sering kaget telur
tidak akan menetas. Agar risiko kegagalan dalam penetasan bisa
dikurangi, telur berwarna kuning keruh sebaiknya dibuang karena tidak
akan menetas. Hanya telur yang berwarna kuning cerah yang akan
menetas.pembenihan ikan gurame
Tempat Penetasan Telur Gurame
a. Penetasan telur gurame di kolam pemijahan
Dahulu banyak petani yang menetaskan
telur gurame di kolam penetasan yang sekaligus juga merupakan kolam
pemijahan. Telur-telur yang telah dibuahi induk jantan akan dijaga oleh
induk betina sampai menetas. Gerakan induk betina di sekitar sarang akan
menyebabkan bertambahnya oksigen terlarut di dalam air, dan akan
menghidupkan telur-telur yang dijaganya. Telur akan menetas menjadi
larva pada hari ke 11 – 12.
b. Penetasan telur gurame di dalam paso atau baskom
Paso adalah wadah yang terbuat dari
tanah liat dengan volume air 10 – 20 liter. Paso sebaiknya diletakkan
dekat rumah atau di tempat terbuka yang mendapat cukup sinar matahari.
Paso dapat diganti dengan baskom atau ember. Namun, umumnya petani lebih
suka menetaskan telur ikan di dalam paso, karena dianggap tingkat
keberhasilannya lebih tinggi.
Telur yang berasal dari satu sarang
dibagi dalam tiga paso. Setiap harinya dilakukan pergantian air sebanyak
dua kali, yaitu pada pagi dan sore hari. Jumlah air yang diganti
sebanyak setengah bagian air. Selain itu, telur-telur yang berjamur
harus dibuang. Biasanya, pada hari ke 8 – 10 telur-telur yang baik sudah
menetas semuanya.
c. Penetasan telur gurame di dalam akuarium
Penetasan di dalam akuarium merupakan
langkah paling mutakhir dalam menetaskan telur gurami. Cara ini dianggap
paling efektif karena pengontrolannya lebih ketat disertai sarana
pendukung yang sangat memadai yang membuat peluang keberhasilannya
menjadi sangat besar. Adapun persiapan-persiapan yang perlu dilakukan
dalam rangka penetasan telur di akuarium adalah sebagai berikut.
Persiapan wadah
Akuarium
Akuarium yang digunakan berukuran
panjang 100 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 40 cm, dengan ketebalan 5 mm.
Jumlah akuarium yang dibutuhkan tergantung dari larva yang akan
dihasilkan. Idealnya, satu buah akuarium diisi telur gurame sebanyak
2.500. Setelah menetas, benih tersebut dipisah-pisahkan. Benih yang
berukuran sebesar gabah kepadatannya dikurangi menjadi sekitar 1.500
ekor/akuarium, benih berukuran sebesar biji kuaci kepadatannya sekitar
1.000 ekor/akuarium, benih berukuran daun kelor sekitar 700
ekor/akuarium, benih berukuran silet 500 ekor/akuarium, dan benih
berukuran korek api sekitar 300 ekor/akuarium.
Ember atau baskom
Ember atau baskom digunakan untuk sarana
memindahkan telur dari kolam pemijahan ke akuarium penetasan atau untuk
memindahkan larva dari akuarium penetasan ke akuarium aau kolam
pendederan. Selain itu, ember atau baskom dapat digunakan sebagai wadah
penguraian dan penyucian telur yang baru diambil dari sarang, serta
untuk menyortir benih.
Bak penampungan air
Bak penampungan digunakan untuk
menampung dan mengendapkan air sebelum dituangkan ke akuarium. Tujuannya
agar air memiliki parameter tertentu yang mendekati atau sama dengan
parameter air yang sesuai untuk budi daya gurame. Parameter tersebut
berupa derajat keasaman (pH), tingkat kesadahan, dan oksigen terlarut.
Peralatan pendukung
Aerator
Aerator adalah alat yang berfungsi untuk
meniupkan udara ke dalam akuarium yang bertujuan dalam peningkatan
kadar oksigen yang terlarut di dalam air. Tiap akuarium perlu satu
lubang aerator. Agar biaya lebih hemat, ada baiknya jika menggunakan
blower yang memiliki banyak lubang udara.
Batu aerasi
Batu aerasi adalah alat yang berfungsi
melarutkan udara yang ditiupkan selang ke dalam akuarium. Alat ini
diletakkan di ujung selang dan dimasukkan ke dalam akuarium. Penggunaan
batu aerator bertujuan untuk menekan tingkat mortalitas larva yang
dihasilkan. Selain itu, batu aerator juga berfungsi menahan arus air,
sehingga larva tidak terganggu hidupnya.
Wather heather (pemanas air)
Pemanas air digunakan saat suhu
lingkungan berubah menjadi dingin. Water heather berfungsi sebagai
penghangat air. Kondisi lingkungan yang dingin biasanya akan mengganggu
kesehatan larva. Larva dapat terserang jamur atau velvet. Pada suhu
rendah, bakteri peyebab penyakit berkembang. Dengan demikian, nafsu
makan ikan pun akan menurun drastis. Pada suhu air yang hangat, selain
ikan menjadi doyan makan, juga akan membantu proses metabolisme.
Obat-obatan
Obat-obatan ini disiapkan untuk mencegah
terjadinya jamur pada telur. Bahan aktif Metheline Blue berfungsi
sebagai zat antijamur, antibakteri, dan jasad renik lainnya. Bahan aktif
ini juga dapat digunakan untuk menyucihamakan akuarium dan peralatan
lainnya. Sementara itu, antobiotik berguna untuk pengobatan luar pada
tubuh ikan yang sakit. Antibiotik yang sering digunakan untuk gurami
adalah Oxytetrasiklin.
Ruang penetasan telur
Ruang untuk penetasan telur amat
dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan akuarium untuk penetasan. Ruang
yang digunakan untuk penetasan akuarium ini sebaiknya memiliki ukuran
yang agak besar agar dapat digunakan untuk menyimpan beberapa akuarium
penetasan. Untuk dinding ruangan sebaiknya yang bisa menyerap panas
misalnya bahan dari seng. Sementara itu, atapnya dibuat dari asbes atau
fiberglas yang berwarna gelap agar cahaya matahari yang masuk tidak
berlebihan sehingga telur-telur yang akan ditetaskan tidak terganggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar