Rabu, 31 Januari 2018

Penetasan Telur Gurame



Penetasan telur gurame ini tahapan awal dari budidaya ikan gurame. Banyak juga petani yang memfokuskan pada tahapan ini untuk bisa cepat menuai hasil ketimbang melakukan keempat tahapan sebelum melakukan penjualan.

Cara Menetaskan Telur Gurame

Sarang yang telah diangkat dari kolam pemijahan gurame dimasukkan ke dalam ember yang berisi air dan campuran Metheline Blue, dengan perbandingan 5 cc obat untuk 5 liter air. Menurut pengalaman petani, kebanyakan telur yang busuk disebabkan oleh serangan jamur atau kesalahan pada saat pengangkutan yang menyebabkan telur pecah atau rusak. Telur yang hidup biasanya berwarna kuning cerah atau bening transparan, sedangkan telur yang gagal menetas berwarna putih suram dan tidak transparan. Telur-telur yang mati harus disingkirkan supaya tidak menular ke telur yang sehat.
Selanjutnya sarang dalam ember tersebut dibawa ke tempat penetasan telur gurame. Telur akan menetas dalam kurun waktu 41 jam. Larva yang baru menetas posisi badannya terbalik, yakni bagian perut berada diatas, sedangkan bagian punggungnya di bawah. Gerakannya hanya dapat berputar-putar. Hal ini akan terjadi selama empat sampai lima hari.
Larva gurame menggunakan kuning telurnya sendiri untuk membentuk jaringan tubuh baru seperti tulang, sisik, sirip, dan ekor. Kadar protein di dalam pakan adalah salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Lingkungan yang tenang adalah tempat penetasan yang baik, karena jika sering kaget telur tidak akan menetas. Agar risiko kegagalan dalam penetasan bisa dikurangi, telur berwarna kuning keruh sebaiknya dibuang karena tidak akan menetas. Hanya telur yang berwarna kuning cerah yang akan menetas.pembenihan ikan gurame

Tempat Penetasan Telur Gurame

a. Penetasan telur gurame di kolam pemijahan

Dahulu banyak petani yang menetaskan telur gurame di kolam penetasan yang sekaligus juga merupakan kolam pemijahan. Telur-telur yang telah dibuahi induk jantan akan dijaga oleh induk betina sampai menetas. Gerakan induk betina di sekitar sarang akan menyebabkan bertambahnya oksigen terlarut di dalam air, dan akan menghidupkan telur-telur yang dijaganya. Telur akan menetas menjadi larva pada hari ke 11 – 12.

b. Penetasan telur gurame di dalam paso atau baskom

Paso adalah wadah yang terbuat dari tanah liat dengan volume air 10 – 20 liter. Paso sebaiknya diletakkan dekat rumah atau di tempat terbuka yang mendapat cukup sinar matahari. Paso dapat diganti dengan baskom atau ember. Namun, umumnya petani lebih suka menetaskan telur ikan di dalam paso, karena dianggap tingkat keberhasilannya lebih tinggi.
Telur yang berasal dari satu sarang dibagi dalam tiga paso. Setiap harinya dilakukan pergantian air sebanyak dua kali, yaitu pada pagi dan sore hari. Jumlah air yang diganti sebanyak setengah bagian air. Selain itu, telur-telur yang berjamur harus dibuang. Biasanya, pada hari ke 8 – 10 telur-telur yang baik sudah menetas semuanya.

c. Penetasan telur gurame di dalam akuarium

Penetasan di dalam akuarium merupakan langkah paling mutakhir dalam menetaskan telur gurami. Cara ini dianggap paling efektif karena pengontrolannya lebih ketat disertai sarana pendukung yang sangat memadai yang membuat peluang keberhasilannya menjadi sangat besar. Adapun persiapan-persiapan yang perlu dilakukan dalam rangka penetasan telur di akuarium adalah sebagai berikut.

Persiapan wadah

Akuarium

Akuarium yang digunakan berukuran panjang 100 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 40 cm, dengan ketebalan 5 mm. Jumlah akuarium yang dibutuhkan tergantung dari larva yang akan dihasilkan. Idealnya, satu buah akuarium diisi telur gurame sebanyak 2.500. Setelah menetas, benih tersebut dipisah-pisahkan. Benih yang berukuran sebesar gabah kepadatannya dikurangi menjadi sekitar 1.500 ekor/akuarium, benih berukuran sebesar biji kuaci kepadatannya sekitar 1.000 ekor/akuarium, benih berukuran daun kelor sekitar 700 ekor/akuarium, benih berukuran silet 500 ekor/akuarium, dan benih berukuran korek api sekitar 300 ekor/akuarium.

Ember atau baskom

Ember atau baskom digunakan untuk sarana memindahkan telur dari kolam pemijahan ke akuarium penetasan atau untuk memindahkan larva dari akuarium penetasan ke akuarium aau kolam pendederan. Selain itu, ember atau baskom dapat digunakan sebagai wadah penguraian dan penyucian telur yang baru diambil dari sarang, serta untuk menyortir benih.

Bak penampungan air

Bak penampungan digunakan untuk menampung dan mengendapkan air sebelum dituangkan ke akuarium. Tujuannya agar air memiliki parameter tertentu yang mendekati atau sama dengan parameter air yang sesuai untuk budi daya gurame. Parameter tersebut berupa derajat keasaman (pH), tingkat kesadahan, dan oksigen terlarut.

Peralatan pendukung

Aerator

Aerator adalah alat yang berfungsi untuk meniupkan udara ke dalam akuarium yang bertujuan dalam peningkatan kadar oksigen yang terlarut di dalam air. Tiap akuarium perlu satu lubang aerator. Agar biaya lebih hemat, ada baiknya jika menggunakan blower yang memiliki banyak lubang udara.

Batu aerasi

Batu aerasi adalah alat yang berfungsi melarutkan udara yang ditiupkan selang ke dalam akuarium. Alat ini diletakkan di ujung selang dan dimasukkan ke dalam akuarium. Penggunaan batu aerator bertujuan untuk menekan tingkat mortalitas larva yang dihasilkan. Selain itu, batu aerator juga berfungsi menahan arus air, sehingga larva tidak terganggu hidupnya.

Wather heather (pemanas air)

Pemanas air digunakan saat suhu lingkungan berubah menjadi dingin. Water heather berfungsi sebagai penghangat air. Kondisi lingkungan yang dingin biasanya akan mengganggu kesehatan larva. Larva dapat terserang jamur atau velvet. Pada suhu rendah, bakteri peyebab penyakit berkembang. Dengan demikian, nafsu makan ikan pun akan menurun drastis. Pada suhu air yang hangat, selain ikan menjadi doyan makan, juga akan membantu proses metabolisme.

Obat-obatan

Obat-obatan ini disiapkan untuk mencegah terjadinya jamur pada telur. Bahan aktif Metheline Blue berfungsi sebagai zat antijamur, antibakteri, dan jasad renik lainnya. Bahan aktif ini juga dapat digunakan untuk menyucihamakan akuarium dan peralatan lainnya. Sementara itu, antobiotik berguna untuk pengobatan luar pada tubuh ikan yang sakit. Antibiotik yang sering digunakan untuk gurami adalah Oxytetrasiklin.

Ruang penetasan telur

Ruang untuk penetasan telur amat dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan akuarium untuk penetasan. Ruang  yang digunakan untuk penetasan akuarium ini sebaiknya memiliki ukuran yang agak besar agar dapat digunakan untuk menyimpan beberapa akuarium penetasan. Untuk dinding ruangan sebaiknya yang bisa menyerap panas misalnya bahan  dari seng. Sementara itu, atapnya dibuat dari asbes atau fiberglas yang berwarna gelap agar cahaya matahari yang masuk tidak berlebihan sehingga telur-telur yang akan ditetaskan tidak terganggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar