Salah satu jenis ikan hias yang telah sangat populer hingga ke seluruh dunia yaitu ikan koki. Ikan koki memiliki warna yang sangat cantik dan bentuk yang mungil. Beberapa mitos yang dikaitkan dengan ikan koki membuatnya menjadi salah satu ikan yang dipercaya membawa keberuntungan sehingga banyak orang yang ingin memeliharanya. Ini menyebabkan pasaran ikan koki atau mas koki menjadi ramai dan menguntungkan bagi para pembudidaya. Untuk Anda semua yang ingin mencoba usaha budidaya ikan koki, berikut akan kita kupas proses pembenihan ikan koki.
Memilih Indukan Koki yang Bagus
Pemilihan indukan adalah tahapan yang
sangat penting di dalam usaha budidaya ini agar benih yang dihasilkan
memiliki kualitas terbaik sehingga hasil panen menguntungkan. Induk ikan
koki yang telah berumur sekitar tujuh bulan biasanya telah siap untuk
dipijahkan. Jika Anda akan memilih indukan ikan koki, maka berikut
adalah ciri-ciri induk ikan koki yang bagus. Untuk induk jantan
sebaiknya dipilih yang memiliki bintik berwarna putih di siripnya dan
pergerakannya lincah. Sedangkan untuk induk betina sebaiknya dipilih
yang sirip dadanya halus, bertubuh montok, dan telah matang gonad.
Jangan lupa juga untuk memastikan bahwa
indukan betina dan jantan yang kita piulih mempunyai tubuh yang sehat
dan aktif berenang. Anda juga sebaiknya memilih indukan dari keturunan
yang sama untuk mempermudah proses pemijahan. Induk yang harus Anda
siapkan sebaiknya berbanding 1 : 2 antara induk jantan dan
betinanya. Perawatan induk ikan koki kita sendirikan di dalam kolam
perawatan khusus dan pemberian pakan sebaiknya diatur dengan baik dan
pilihlah pakan yang banyak mengandung protein untuk mendukung proses
reproduksi ikan.
Langkah Pemijahan Ikan Koki
Kolam pemijahan untuk ikan koki bisa
berupa akuarium maupun kakaban dengan ukuran yang relatif kecil. Suhu
udara normal untuk pemijahan ikan koki adalah di kisaran 27 derajat
celcius. Induk ikan betina dan jantan yang telah siap memijah kita
masukan ke dalam kolam tersebut. Pemijahan bisa terjadi secara alami,
induk betina akan mengeluarkan sel telur dan induk jantan akan
membuahinya dengan sel sperma.
Meski proses tersebut dapat terjadi
secara alami, namun kita perlu mengawal proses tersebut dengan teliti.
Ketika proses pemijahan telah selesai, maka kita harus segera tanggap
untuk memindahkan indukan-indukan dari kolam tersebut. hal ini dilakukan
untuk menghindarkan telur-telur dimangsa oleh para indukan.
Proses Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva
Langkah selanjutnya yaitu memindahkan
telur ke kolam penetasan dan pemeliharaan. Kolam penetasan harus steril
dari hama penyakit dan juga harus memiliki pasokan udara yang cukup baik
untuk mendukung pemeliharaanlarva yang akan menetas. Setelah
dipindahkan, telur biasanya akan menetas dalam waktu dua hari.
Larva ikan koki yang baru menetas belum
perlu kita beri pakan hingga sekitar tujuh hari. Selanjutnya kita bisa
memberikan kutu air untuk makanan mereka. Dua minggu kemudian larva ikan
koki akan terus tumbuh membesar dan jika kolam terlalu sempit sebaiknya
kita pindahkan ke kolam yang lebih besar. Setelah berusia dua minggu
kita bisa mengganti pakan larva ikan koki dengan cacing sutra. Ini
dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ikan supaya optimal dan cepat
besar.
Sementara ikan terus tumbuh, kita
lakukan penyortiran dan mengangkat ikan-ikan yang kualitasnya jelek
untuk memaksimalkan perkembangan ikan. Selanjutnya setelah berusia tiga
minggu kita bisa menambahkan pelet sebagai makanan tambahan untuk
mereka. Pelet sebaiknya direndam dengan air terlebih dahulu agar lebih
lunak. Larva ikan koki akan terus tumbuh dan siap untuk dipanen sebagai
bibit ikan koki yang kurang lebih sebesar jempol setelah berusia sekitar
5 minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar