Budidaya kutu air atau kutu air daphnia kini sedang banyak diminati karena ternyata memulai ternak kutu air itu mudah dan tidak memerlukan banyak hal yang rumit. Namun memang beberapa orang beranggapan bahwa kutu air itu tidak bisa dibudidayakan karena banyak yang telah mencoba namun pada akhirnya cara budidaya mereka gagal. Apakah benar kutu air tidak bisa diternakkan? Jawabannya adalah bisa. Ada berbagai cara dan media yang sedikit berbeda namun bisa menghasilkan hasil yang sama dalam cara ternak kutu air.
Jika Anda ingin menekuni budidaya kutu
air, banyak hal yang harus dipelajari agar Anda mendapatkan hasil yang
signifikan seperti teknik budidaya. Teknik beternak kutu air itu penting
dan air bisa menggunakan berbagai macam kotoran binatang seperti ayam,
kambing, dan sapi. Namun, menurut penelitian, kotoran ayam adalah yang
paling baik. Meskipun begitu, anda tidak perlu menggunakan kotoran ayam
karena bisa langsung menggunakan media lain meskipun menggunakan cara
beternak yang sama. Berikut adalah hal-hal yang perlu anda persiapkan
untuk bisa memulai ternak kutu air;
-
Siapkan Lahan
Siapkan bak beton
atau sebut saja kolam budidaya dengan 2×3 meter dan ketinggian satu
meter saja. Kolam tidak perlu tinggi karena dalam memelihara kutu air
yang penting adalah lebarnya. Jika masih coba-coba, anda bisa
menggunakan ember yang lebar. Sediakan juga aerator sebagai alat untuk
menjaga kandungan oksigen karena ini sangat penting bagi kelangsungan
hidup kutu air.
-
Pengkulturan
Pengkulturan bisa
dilakukan dengan berbagai media dan yang pertama adalah kotoran dan juga
ampas kelapa. Yang pertama kali harus kita lakukan adalah mengisi bak
ataupun ember. Media penampangan adalah yang paling utama karena lebar
lebih penting daripada tinggi ember atau kolam. Hal ini dilanjutkan
dengan pemupukan dasar, yakni dengan cara menebarkan kotoran ayam dan
kemudian dibiarkan beberapa hari sampai warna air dalam wadah mulai
berwarna hijau yang menandai tumbuhnya alga.
Setelah itu,
masukkan starter atau bibit kutu air yang sudah anda beli dan diberikan
aerasi sehingga kekuatan udara mengecil. Diamkan saja selama satu minggu
dan anda bisa melihat hasilnya segera. Untuk hasil yang tetap bagus,
pemupukan perlu dilakukan secara rutin yakni dengan mencampurkan kotoran
ayam dengan ampas kelapa. Peras dengan menggunakan air maka
itulah pakan untuk kutu air.
-
Pengkulturan dengan Menggunakan Susu
Jika Anda mungkin
merasa jijik dengan kotoran ayam, mungkin ada alternatif lainnya, yakni
susu dan teh. Fungsi teh dan susu disini adalah sebagai pakan kutu air.
Sama halnya dengan menggunakan kotoran ayam, yang perlu kita perhatikan
adalah masalah persiapan. Setalah media penampangan sudah ada, kita bisa
melakukan pemupukan dasar yakni dengan menebarkan satu sendok susu
bubuk dan satu gelas teh yang sudah diseduh untuk satu ember besar.
Biarkan beberapa hari sampai air berwarna kecoklatan yang menandai
tumbuhnya alga.
Setelah itu, barulah
anda bisa memasukkan starter kutu air yang diberikan aerasi dengan
menggunakan kekuatan udara yang mengecil. Hasilnya akan terlihat dalam
waktu satu minggu dan tentunya dibutuhkan pakan yang sama kuantitasnya
yang diberikan secara teratur pula agar hasilnya optimal seperti yang
diharapkan.
Selain susu, Anda
juga bisa menggunakan air comberan atau air pada got. Mudah sekali untuk
mendapatkan hasil yang sama dengan menggunakan air comberan atau air
got. Akan lebih baik jika anda mengambil bersama dengan lumpurnya. Cukup
masukkan kedalam bak dan tuangkan starter lalu lihat hasilnya beberapa
hari kemudian.
Satu hal yang harus
anda ingat adalah jauhkan dari sinar matahari secara langsung karena ini
akan mengacaukan ternak kutu air anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar