Kamis, 01 Februari 2018

Hama dan Penyakit Bandeng Yang Wajib Di Ketahui

Hama dan Penyakit Bandeng Yang Wajib Di Ketahui

Hama dan Penyakit Bandeng Yang Wajib Di KetahuiHama dan penyakit ikan Bandeng - Hama merupakan sumber penyakit pada ikan yang sering menyerang kolam budidaya. Hama merupakan hewan yang berukuran lebih besar dan mampu menimbulkan gangguan pada ikan, yang terdiri dari predator, kompetitor, dan pencuri.

Sumber penyakit yang sering menyerang ikan dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
  1. hama, 
  2. parasiter, dan 
  3. non parasiter. 
Parasiter adalah penyait yang disebabkan oleh aktifitas organisme parasit, seperti virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, dan udang renik.
Non parasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh hama atau parasit, tetapi disebabkan oleh lingkungan, pakan, dan keturunan (Suwarsito dan Mustafidah 2011).

Penyakit ikan adalah sesuatu yang dapat menimbulkan ganguan pada ikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Gangguan terhadap ikan dapat disebabkan oleh  organisme lain, pakan, maupun kondisi lingkungan yang kurang menunjang kehidupan ikan. Sedangkan penyakit ikan dibedakan menjadi dua yaitu penyakit infeksi (biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, dan jamur) dan penyakit non infeksi (seperti stres, tumor, gangguan gizi pakan, dan traumatik).

Berdasarkan pernyataan diatas bahwa hama terdiri dari predator, kompetitor, dan pencuri. Berikut contoh hewan kompetitor dan predator yang biasanya menyerang ikan bandeng adalah belanak, payus, bioso, serta kepiting. Sedangkan hewan penyaing pakan dan ruang adalah ikan mujair,  udang, serangga, sera siput. Sedangkan penyaki pada ikan bandeng dapat disebabkan oleh bakteri, virus, ektoparasit, dan lingkungan yang kurang baik untuk pertumbuhan. Ektoparasit yang sering meyerang ikan bandeng biasanya adalah Caligus sp., Trichodina sp., Caligus epidemicus, Caligus punctatus, Lernaea, dan Dactylogyrus (Fidyandini et.al 2012).
 
Penanggulangan Hama Dan Penyakit Pada Ikan Bandeng
Pemberantasan hama yang lazim dilakukan adalah dengan pengeringan dasar lahan dan dilakukannya pengapuran maupun dengan bahan kimia. Jika pengeringan belum maksimal maka akan menghasilkan pertumbuhan klekap yang kurang baik juga, maka untuk mengatasi permasalahan ini selanjutnya ditambahkan Saponin 50 kg/ha lalu pengapuran dengan dosis 500 kg/ha untuk meninngkatkan pH tanah, biasanya saponin direndam dulu dalam air selama 12 jam sekaligus memberantas hama dan penyakit (Fidyandini et.al 2012).
Menurut Rangka dan Asaad (2010), menjelaskan bahwa pengandalian hama pada budidaya ikan bandeng yang dilakukan di Kabupaten Sinjai adalah sebagai berikut:
a. Pengendalian Dini
Pengendalian dini dilakukan bersmaan dengan persiapan tambak (pengeringan, pengapuran dan pemberian saponin). Selain itu, pemasangan saringan pada pintu air tambak sangat berguna mencegah masuknya predator atau penyaing ikan bandeng ke dalam tambak.
b. Pengendalian Lanjutan
Pengendalian selanjutnya dilakukan dengan monitoring terhadap gangguan ular, kepiting, dan jenis ikan lain sebagai penyaing.

Ciri-ciri Ikan Bandeng yang terinfeksi penyakit
Dibawah ini akan dijelaskan beberapa ciri ikan bandeng yang terkena penyakit khususnya oleh ektoparasit.
1. Trichodina sp.
Trichodina sp. merupakan parasit yang biasa ditemukan hampir disetiap perairan. Biasanya parasit ini menyerang ikan yang terlebih dahulu terkena parasit lain, seperti luka, sakit, setres, dan sebagainya. Jadi boleh dikatakan penyakit yang disebabkan oleh parasit ini merupakan infeksi sekunder. Ciri-ciri ikan bandeng yang terserang parasit ini adalah sebagai berikut :
  • Terdapat bintik putih keabuan pada bagian yang terserang parasit ini terutama kepala dan punggung.
  • Nafsu makan ikan bandeng hilang, sehinga ikan menjadi kurus dan lemah.
  • Produksi lendir bertambah, sehingga ikan kelihatan mengkilat.
  • Parasit ini biasa menyerang insang dan kulit.
Trichodina sp.diduga menyerang ikan karena kepadatan kolam tinggi sehingga pergesekan ikan yang terinfeksi terjadi ikan mengalami stressakibat fluktuasi kualitas air karena perubahan musim dan pemberian pakan yang kurang atau tidak optimal (Adelaide et.al 2011).

2. Lernea sp.
Parsit ini menyebabkan penyakit learneasis. Penyakit ini biasanya menyerang pada saat pembenihan atau pendederan. Ikan yang terserang penyakit ini mengalami luka pada tubuhnya dan terlihat dengan jelas cacing jangkar yang menempel dengan kuatnya dibagian badan, sirip,insang dan mata. Parasit ini sangat berbahaya karena menghisap cairan tubuh ikan untuk perkembangantelurnya. Selain itu bila parasit ini mati, akan meninggalkan berkas lubang pada kulit ikan sehinggaakan terjadi infeksi sekunder oleh bakteri. Parasit ini dalam siklus hidupnya mengalami tiga kaliperubahan tubuhnya yaitu nauplius, copepodit dan bentuk dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar